08.24

Layani KK Miskin, RSMY Kewalahan

Dikutip: rakyat bengkulu, 23-02-2009
Sementara anggaran untuk mereka tahun ini dihapus. Tahun lalu, menurut Direktur Rumah Sakit M yunus (RSMY), dr. Zulman Zuri tidak ada masalah, karena ada alokasi Rp 1,6 miliar dari APBD provinsi.

Zulman berharap, kabupaten/kota menyiapkan alokasi dana untuk mengakomodir mereka dalam Jamkesmasda. Agar pelayanan kesehatan bagi mereka tidak tersendat. “Terus terang kami kewalahan menangani orang yang tak mampu.

Bukan karena kami pilih-pilih pasien. Mereka tak terdaftar dalam Jamkesmas, kami bingung dari mana dana untuk membiayai pengobatannya. Tidak mungkin kami biarkan atau ditolak. Sampai sekarang kami tetap terima mereka, tapi ya sesuai kemampuan,” kata Zulman.

Pasien di luar peserta Jamkesmas dan tergolong miskin meminta layanan kesehatan bermacam-macam. Seperti melahirkan, tuna netra, kecelakaan, serta penyakit laninnya. Kalau tak ada anggaran khusus, lantas bagaimana dengan biaya pengobatan masyarakat miskin yang butuh layanan kesehatan? Zulman mengatakan, beruntung di RSMY ada donatur dan Badan Amal Muslim (BAM).

“Biasanya dibantu dari dana BAM, donatur atau dari karyawan rumah sakit sendiri. Tapi kan kemampuan kami juga terbatas. Kompensasinya mereka tetap dimintai biaya sesuai kemampuan. Kalau ada Rp 100 - 200 ribu kami terima. Paling tidak jangan sampai kosong sama sekali,” kata Zulman.

Zulman menegaskan, pemerintah daerah di abupaten/kota wajib menyediakan anggaran Jamkesmasda (Jaminan Kesehatan Masyarakat Daerah). Jamkesmasda dapat merekrut masyarakat miskin yang tak terakomodir data Jamkesmas dari pemerintah pusat.

“Kami harap Pemkab/Pemkot bisa mengakomodir Jamkesmasda. Sebab ini untuk kepentingan masyarakat, terutama masyarakat kurang mampu,” katanya.
Tahun 2009 ini, dari 10 kabupaten/kota, baru Kabupaten Kepahiang saja yang telah meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan RSMY. “Jamkesmasda yang sudah jalan di Kepahiang.

Kami berharap kabupaten lainnya bisa bekerja sama. Kalau tak bermasalah. Berapapun klaim yang dikirimkan ke Departemen Kesehatan, selalu dibayar melalui Bank BNI,” imbuh Zulman.

Sekadar diketahui, Provinsi Bengkulu mendapat jatah Jamkesmas sebanyak 632.098 RTS. Rinciannya Kota Bengkulu, 49.892 RTS, Bengkulu Utara 148.869 RTS, Rejang Lebong 76.394 RTS, Bengkulu Selatan 59.077 RTS, Mukomuko 43.703 RTS, Seluma 88.763 RTS, Kaur 83.116 RTS, Kepahiang 45.055 RTS dan Lebong 35.564 RTS.(ken)

12.18

PNS RSUD Dr.M.Yunus terima NIP Baru

Hari ini tepatnya tanggal 18 februari PNS RSMY terima NIP baru, ini berdasarkan petikan Kepala BKN No : 0002/KV/21700/kep/2008. mulai saat ini dalam setiap mutasi kepegawaian PNS sek sudah wajib untuk mencantumkan NIP baru (18 digit) dengan 8 digit pertama (4 digit tahun lahir, 2 digit bulan, 2 digit tanggal lahir) selanjutnya 6 digit berikutnya (4 digit tahun sk CPNS dan 2 digit bulan sk CPNS), dan 4 digit berikutnya nomor urut NIP. contoh 19750413 199402 1 002, petikan ini ditetapkan TMT 6 oktober 2008.


11.21

Sejarah Berdirinya RSUD Dr.M.Yunus Bengkulu

Awal berdirinya RSUD Dr M.Yunus Bengkulu, pada Tahun 1922 dimana pada waktu itu masih dalam penjajahan pemerintah Hindia Belanda yang berlokasi di samping kantor pos dan giro lama (kota Bengkulu), barulah pada tahun 1925 didirikan tersendiri dengan bangunan semi permanen berlokasi di JL.Ratu Agung (Anggut Atas) yang saat ini menjadi Jalan Soekarno Hatta, dan pimpinan RS pada waktu itu adalah seorang dokter dari Belanda bernama dokter Briounkop dan dibantu dokter Indonesia dokter Asikin dan empat orang tenaga antara lain Zickken Opasser (1 orang perawat), satu orang tenaga administrasi dan dua orang pembantu atau pelayan.
Pada saat itu RS ini didirikan status provinsi Bengkulu masih dalam bentuk keresidenan Bengkulu terbagi menjadi beberapa kabupaten yang merupakan bagian dari provinsi Sumatera Selatan, kemudian dengan adanya perubahan beberapa daerah tingkat II menjadi daerah tingkat I akibat pemekaran dari beberapa provinsi di Indonesia, maka pada tanggal 18 Nopember 1968 provinsi Bengkulu disahkan menjadi daerah tingkat I dengan kedudukan Ibukota rovinsi di Bengkulu.Upaya yang tak mengenal lelah dari penyelenggara rumah sakit serta pihak-pihak lain yang terkait akhirnya membuahkan hasil dengan berdirinya komplek RS di Padang Harapan. RS ini diresmikan oleh Menkes RI Prof.G.A.Siwabessy pada tanggal 7 Maret 1978, sekaligus hari jadinya RSMY Bengkulu, dengan berklasifikasi c berdasarakan SK.Menkes No 51/menkes/SK/II/79 tahun 1979 kemudian menjadi kelas B non kependidikan berdasarkan keputusan Menkes no 1065/menkes/sk/xi/1992 dan surat keputusan gubernur no 15 tahun 1993. RSMY menjadi RS Swadana daerah uji coba berdasarkan SK gubernur no 145 tahun 1993.

10.20

Manajemen Logistik

MANAJEMEN LOGISTIK :

PENGARUH LOGISTIK DALAM PENINGKATAN

PELAYANAN TERHADAP PASIEN DI RUMAH SAKIT

( EDISI I)

OLEH: JON HENDRI NURDAN,SE,M.KES

Penulis tertarik menulis artikel ini beranjak dari pengalaman baik dilapangan maupun didalam memberikan mata kuliah “ Sistem Informasi Manajemen” dan “Manajemen Logistik Rumah Sakit”, ada beberapa hal anggapan yang masih keliru baik di organisasi swasta maupun pemerintah dimana memposisikan logistik dalam batas “alakadarnya” dan “seadanya” kita tidak sadar bahwa hal demikian merupakan sumber pemborosan dan in-efisiensi organisasi. Dan kita sering juga tidak menyadari bahwa sistem informasi logistik yang baik akan sangat besar pengaruhnya terhadap decition maker pihak manajemen. didalam merencanakan kebutuhan institusinya, khususnya kebutuhan yang bersipat rutinitas dan berupaya menekan kebutuhan yang bersipat isidentil/dadakan, padahal barang yang dibutuhkan sudah merupakan barang yang bersipat rutinitas.Sebenarnya kita semua punya keinginan bersama untuk mewujudkan sistem pengelolaan logistik yang sesuai dengan kebutuhan, efisien dan efektif serta sesuai dengan tujuan organisasi dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa (custumer internal maupun custumer eksternal).

Istilah logistik untuk Rumah sakit dapat dijabarkan sebagai kebutuhan-kebutuhan yang berbentuk obat-obatan/ BHP/ BMHP/ alat rumah tangga/ bahan makanan pasien, pemeliharaan sarana dan prasarana dan lain-lain.Pengelolaan logistik secara empiris dapat berbentuk kegiatan manajerial / administratif ( perencananan, pengorganisasian dan pengawasan ) serta kegiatan operasional ( pengadaan, inventarisasi, pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan dan penghapusan). Untuk dapat berjalan dengan baiknya sistem pengelolaan logistik khususnya di Rumah Sakit maka ada beberapa hal kesalahan-kesalahan yang perlu kita hindari antara lain: salah dalam perencanaan dan penentuan kebutuhan, salah dalam pengadaan barang, salah tempat, salah pakai, lalai dalam pencatatan, perawatan dan penyimpanan di gudang dan juga lalai dalam pengontrolan. Untuk dapat mengindari hal demikian paling tidak ada hal-hal penting yang perlu diperhatikan antara lain Sumber daya manusia (SDM) pelaksana yang mempunyai keahlian, dan kreatifitas, ketelitian, ketertiban dan kedisiplinan, mengutamakan kualitas pelayanan, kesempurnaan watak ( jujur dan penuh tanggungjawab), efektifitas dan efisisensi serta mampu menyediakan logistik sesuai kebutuhan, ketersediaan informasi, logistik yang ready for use, mampu menjaga dan mempertahankan kondisi tekhnis, daya guna dan daya hasil, serta mampu melakukan pengakhiran fungsi logistik serta mengambil tindakan antisipatif, menyediakan pedoman kerja bagi setiap unit maupun personel serta yang tidak kalah pentingnya adalah budaya dan etika logsitik.

Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan publik diharapkan dapat menyediakan pelayanan yang bersipat profesional dan paripurna, dengan tetap mengedepankan pada tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Hal ini bila tidak dikelola dengan baik maka akan berakibat pada hambatan dalam proses pelayanan terhadap pasien, contoh satu kasus logistik misalnya kebutuhan obat-obatan di rumah sakit yang tidak ready stock , pada hal obat-obatan tersebut sangat dibutuhkan oleh pasien pada saat itu, maka konsekwensinya dapat mengakibtkan pasien mengalamai komplikasi penyakit atau mungkin berakibat fatal pada kematian atau contoh lain masalah yang tidak pernah kita perhatikan sebagai kebutuhan yang sangat berpengaruh terhadap pasien misalnya masalah kebutuhan alat tulis kantor (ATK) dimana setiap hari dokter atau tenaga paramedis dan petugas administrasi akan membuat laporan pola penyakit pasien atau dokter untuk menuliskan resep, dan bagian keuangan untuk rekap pembayaran dan lain sebagainya, jika hal ini tidak tersedia maka akan berpengaruh terhadap hambatan dalam kecepatan proses pelayanan dan penentuan diagnosa pasien. Untuk mengatsi hal-hal demikian maka dibutuhkan suatu sistem yang baik di RS dimana dimulai dari informasi dan penyusunan perencananan kebutuhan yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan dan organisasi. Barang-barang yang telah disediakan tentunya yang tidak kalah pentingnya di bagian gudang untuk penyimpanan maupun distribusi barang dan didukung oleh bagian keuangan untuk ketersediaan anggaran untuk belanja, peran pengawasan dan kontrol di lapangan oleh pihak manajemen sudah merupakan satu keharusan yang tidak dapat diabaikan(bersambung)

10.25

Rambu-Rambu Promosi Rumah Sakit

SUMBER:Rambu-Rambu Promosi Rumah Sakit
Oleh Dr. Robert Imam Sutedja *)

Kamis, 15 Nop 2007 14:39:46

Di Indonesia sampai saat ini promosi rumah sakit masih dianggap hal yang tabu, karena kata “promosi” berkonotasi membujuk serta mengarahkan seseorang agar mengunjungi rumah sakit tertentu. Padahal, promosi jika disampaikan dengan jujur dan mendidik, akan bermakna positif. Promosi merupakan salah satu wadah yang efektif untuk menginformasikan adanya layanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat.

Ketika rumah sakit di Indonesia masih ragu dan takut berpromosi, rumah sakit di negara lain justru gencar menjadikan Indonesia sebagai ajang promosi. Mereka bukan hanya memasang iklian, tetapi juga melakukan berbagai kegiatan kehumasan (public relations) untuk menarik masyarakat Indonesia agar mau menjadi konsumen mereka. Tak heran, arus berobat ke luar negeri semakin tinggi.

Berubahnya nilai-nilai secara global dan masuknya Indonesia ke dalam persaingan pasar bebas, mengharuskan kita mengubah paradigma tentang rumah sakit. Perlu dipahami, rumah sakit tidak bisa lagi dipandang hanya sebagai institusi sosial belaka, melainkan sudah menjadi institusi yang bersifat sosio-ekonomis.

Dengan paradigma baru in kaidah-kaidah bisnis juga berlaku bagi industri rumah sakit tanpa harus meninggalkan jatidirinya sebagai institusi sosial yang sarat dengan norma, moral, dan etika.

Dalam berpromosi rumah sakit memerlukan pedoman etika tersendiri, karena jenis pelayanan yang diberikan rumah sakit bersifat unik dan sangat berbeda dengan bidang jasa pelayanan lainnya. Dengan demikian dirasa perlu menyusun satu pedoman yang bersifat self regulating. Dengan pedoman ini komunitas numah sakit dapat mengatur dirinya sendiri dan kepentingan rumah sakit untuk melakukan promosi dapat terlindungi. Dengan pedoman ini pula masyarakat akan terlindungi dari promosi yang menyesatkan.

Melihat kebutuhan yang ada, PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) berinisiatif membuat Buku Pedoman Etika Promosi Rumah Sakit. Uraian dalam pedoman etikapromosi ini telah disetujui dalam Rapat Kerja Nasional Majelis Kode Etik Rumah Sakit Indonesia (MAKERSI) di Semarang tanggal 23 Juli 2005. Beberapa bagian dan Pedoman Etika Promosi Rumah Sakit diulas berikut ini.

PENGERTIAN
Promosi rumah sakit adalah salah satu bentuk pemasaran rumah sakit ([hospital marketing]) dengan cara penyebarluasan informasi tentang jasa pelayanan rumah sakit serta kondisi rumah sakit itu sendiri secara jujur, mendidik, informatif, dan dapat membuat seseorang memahami tentang pelayanan kesehatan yang akan didapatkannya.

Dasar Hukum
Undang-undang nomor 88 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Perundang-undangan RI yang mengacu kepada Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia yang disempurnakan pada 19 Agustus 1996. KODERSI 2001, Bab VI Pasal 23. Keputusan Rapat kerja Nasional Majelis Etika Rumah Sakit Indonesia (MAKERSI) tanggal 23 Juli 2005.

Azas Umum Promosi
Promosi harus jujur, bertanggung jawab, dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku. Promosi tidak boleh menyinggung perasaan dan merendahkan martabat negara, agama, tata susila, adat, budaya, suku dan golongan. Promosi harus dijiwai dengan nasa persaingan yang sehat.

Promosi yang dilakukan harus tetap memiliki tanggungjawab sosial.
Layanan yang ditawarkan harus profesional dan bermutu. Setiap institusi/pelaku Iayanan kesehatan harus selalu mengacu kepada etika rumah sakit, serta bekerja sesuai pedoman dan standar layanan yang ada.
Tarif layanan yang ditawarkan wajar dan dapat dipertanggungjawabkan serta memperhatikan ketentuan yang ada.
Layanan yang ditawarkan harus merata dan ditujukan kepada seluruh anggota masyarakat. Layanan yang ditawarkan harus mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna layanan.
Promosi layanan kesehatan adalan fundamental, yang mengacu kepada: Falsafah promosi: setiap mnstitusi/pelaku layanan kesehatan harus berada pada koridor kompetisi yang sehat.
Misi promosi, tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan pengguna jasa (yang sekaligus akan meningkatkan pendapatan). Sistem promosi, bukan hanya menjual tetapi sekaligus akan meningkatkan pengetahuan anggota masyarakat untuk memilih bentuk layanan kesehatan yang paling tepat untuk dirinya.
Secara umum promosi harus bersifat:
Informatif: memberikan pengetahuan mengenai hal ihwal yang ada relevansinya dengan berbagai pelayanan dan program rumah sakit yang efektif bagi pasien/konsumen.
Edukatif: memperluas cakrawala khalayak ramai tentang berbagai fungsi dan program rumah sakit serta penyelenggaraan.
Preskriptif: pemberian petunjuk-petunjuk kepada khalayak ramai umumnya dan pasien khususnya tentang peran pencari pelayanan kesehatan dalam proses diagnosis dan terapi.
Preparatif: membantu pasien/keluarga pasien dalam proses pengambilan keputusan.

Kesemuanya ini harus diberikan secara kongkrit dan berdasarkan Kode Etik Rumah Sakit Indonesia.

Asas Khusus untuk Promosi Rumah Sakit
Harus rela tetap mencerminkan jatidiri rumah sakit sebagai institusi yang memiliki tanggung jawab sosial. Penampilan tenaga profesi dokter, ahli farmasi, tenaga medis, dan paramedis lain atau atribut-atribut profesinya tidak boleh digunakan untuk mengiklankan jasa pelayanan kesehatan/rumah sakit dan alat-alat kesehatan. Menghargai hak-hak pasien sebagai pelanggan.

HAL-HAL LAIN
RS luar negeri tidak diperkenankan berpromosi dengan menggunakan pembicara dokter luar negeri tanpa melalui kerja sama dengan IDI, PERSI, DEPKES, instansi terkait. Hal ini dilakukan untuk melindungi masyarakat.
Agensi rumah sakit asing bila ingin berpromosi di Indonesia harus bekerja sama dengan sepengetahuan organisasi profesi dan PERSI. Pembuatan film di sekitar rumah sakit:
Personil rumah sakit tidak terlibat. Nama rumah sakit hanya dicantumkan pada bagian akhir film.

Penyelenggara/Pelaksana Promosi
Pihak rumah sakit sendiri.
Perusahaan periklanan.
Pihak-pihak lain.

Pengawasan dan Pembinaan
Pengawasan dan pembinaan dilakukan oleh Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan dan PERSI MAKERSI secara khusus melakukan pemantauan dalam pelaksaan sehari-hari. Bila terjadi pelanggaran maka akan diberikan sanksi etik berupa:
Teguran lisan maupun tertulis oleh MAKERSI Informasi kepada masyarakat lewat media massa Rekomendasi kepada yang berwenang untuk meninjau kembali izin rumah sakit.

PENUTUP
Etika bersifat dinamis dan selalu dapat berubah berdasarkan pengaruh perkembangan nilai- nilai yang ada di masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Demikian pula etika promosi rumah sakit, tidak tertutup kemungkinan suatu saat akan berubah sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan layanan kesehatan. Oleh karena itu, evaluasi berkala terhadap isi pedoman etika promosi rumah sakit ini sangat diperlukan agar tetap sesuai dengan kebutuhan penyedia dan pengguna jasa pelayanan kesehatan.
*) Penulis adalah Ketua Kompartemen Umum dan Humas PERSI

Sumber : Parameter Edisi June-July 2007

10.19

SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT

Sumber:
http://ads.hermawan.net/iklan/sistem-informasi-manajemen-rumah-sakit-1.html

Modul Registrasi
* Registrasi pasien * Pendaftaran ruang inap * Pindah kamar * Cek Out * Modifikasi data registrasi * Daftar registrasi harian * Mencari data pasien berdasarkan nama, alamat * Informasi data kamar * Informasi Jadwal Praktek Dokter * Rekap pasien rawat inap * Pasien baru per instalasi * Grafik pasien RJ per Poliklinik * Grafik pasien RI per Bangsal * Grafik pasien per Kecamatan * Grafik pasien per Kabupaten * Informasi data umum rumah sakit * Informasi denah RSUD * Informasi struktur ogranisasi * Informasi data pegawai * Informasi jam kunjungan * Informasi ambulance * Infrmasi statistik jumlah pasien berdasar rujukan * Menerbitkan laporan daftar rawat utnggu * Informasi Sensus Harian * Informasi Data Tindakan Per SMF (Detail) * Informasi Data Tindakan Per SMF (Rekap) * Informasi Kunjungan Berdasarkan Pendidikan * Informasi Kunjungan Berdasarkan Daerah * Informasi Kunjungan Berdasarkan Inap & Pulang.

2. Modul Perawatan / Medical Care :
* Isi biaya perawatan * Rubah data biaya perawatan * Pengisian Resep on-line * Catatan Perawat * Catatan Dokter * Laporan biaya perawatan per pasien * Laporan pendapatan perawatan * Cetak pendapatan per tindakan * Pendapatan yg masih akan diterima (terhutang) * Rekap pendapatan terhutang * Data pembayaran pasien keluar * Pendapatan per Jasa Medis * Grafik pendapatan/instalasi * Rekap pasien per tindakan * Daftar tunggu * Informasi dan edit penerimaan pasien * Entry Pasien Pindahan Yang Tak Jadi Pindah * Menerbitkan Sensus Harian Bangsal * Menerbitkan Sensus Pasien Perjenis Pelayanan * Menerbitkan Sensus Harian Per Shift * Menerbitkan Rekapitulasi Per Jenis Pasien * Menerbitkan Analisa Sensus * Menerbitkan Analisa Barber Jonson * Informasi / Entry Pengiriman Status * Informasi / Entry Pengembalian Status * Informasi status Hilang * Menrbitkan Kunjungan Berdasar Jenid Tarif * Menerbitkan Kunjungan Berdasar Pendidikan * Menerbitkan Kunjungan Berdasar Daerah : Desa, Kecamanatan, Dati II, Propinsi * Menerbitkan Kunjungan Berdasar Pasien Rawat Dan Pulang * Menerbitkan Laporan Sensus Harian.

3. MODUL MEDICAL RECORD :
* Pemeliharaan data teraphie * Pemeliharaan catatan pasien * Pemeliharaan data hasil pemeriksaan * Pemeliharaan data diagnosa pasien * Cetak medical record * Cetak data terapi * Cetak catatan pasien * Cetak hasil pemeriksaan * Cetak diagnosa akhir * Cetak status keluar pasien * Cetak rekap penyakit terbanyak * Laporan kasus baru rumah sakit * Laporan RL1 * Laporan RL2a * Laporan RL2b * Laporan RL2c, DSB * Pemeliharaan file ICD X * Laporan statistik (BOR, LOS, DLL) * Menerbitkan Rekap Data Kecelakaan * Menerbitkan Lap Harian Per Jenis Pelayanan * Menerbitkan Rekap Harian Per Jenis Pelayanan * Menerbitkan Lap Bulanan Kegiatan Anestesi dan Operasi * Menerbitkan Lap Bulanan Kegiatan Operasi Bulanan * Menerbitkan Rekap Intervensi Bedah * Menerbitkan Rekap Bulanan Kebidanan * Menerbitkan Rekap Isisan Formulir B 3 * Menerbitkan Lap Buku Harian PA * Menerbitkan Lap Buku Bulanan PA * Menerbitkan Grafik Barber Jonson * Menerbitkan Formulir RL 1 Hal 1,2,3,4,5 * Menerbitkan Formulir RL 2 * Menerbitkan Formulir RL 4 * Menerbitkan Formulir RL 5 .

4. MODUL ASUHAN KEPERAWATAN :
* Pemeliharaan master standar asuhan keperawatan * Pencarian SAK berdasarkan diagnosa pasien * Perencanaan tindakan * Pengisian realisasi asuhan keperawatan * Laporan Standar Asuhan Keperawatan * Laporan Standar Asuhan Keperawatan * Laporan SAK per Ruang * Laporan Rekap SAK per Kelompok Penyakit * Laporan SAK dan Diagnosa.

5. MODUL APOTIK / INVENTORY CONTROL :
* Kebutuhan barang / Budget Inventory * Permintaan Pembelian * Penawaran * Purchase Order / Order Pembelian * Penerimaan barang * Retur pembelian * Biaya perolehan * Penolakan barang * Penerimaan expenses * Hutang jasa/lain-lain * Penjualan barang * Penjualan barang * Retur penjualan * Update mutasi piutang * Mutasi pemakaian barang * Mutasi pemindahan barang * Mutasi penyesuaian * Data saldo stok * Proses data inventory * Laporan mutasi persediaan * Laporan hutang (Account payable) * Laporan piutang (Account receivable) * Laporan PPN * Laporan kebutuhan barang * Laporan PO & Price list * Laporan penerimaan barang * Laporan pemindahan barang * Laporan pengeluaran barang * Laporan penjualan barang * Laporan stok / persediaan * Cetak kartu persediaan.

6. MODUL KASIR / KAS BANK
* Penerimaan kas dan bank non perawatan * Penerimaan pembayaran biaya perawatan * Penerimaan pembayaran pembelian obat tunai * Pengeluaran kas dan bank * Pengalihan tagihan perawatan * Entry selisih biaya perawatan * Pemberian diskon biaya perawatan * Jurnal / memorial * Update saldo kas/bank * Cetak daftar kas dan bank harian / per shift * Cetak daftar uang muka * Cetak daftar bon sementara * Cetak jurnal memorial * Cetak transaksi mutasi bank * Cetak ulang kwitansi perawatan * Cetak tagihan perawatan * Cetak penerimaan perawatan * Cetak pembayaran hutang * Laporan kas bank per nomor cek / BG * Cetak tagihan ke debitur * Cetak pengalihan biaya perawatan * Cetak potongan biaya perawatan * Cetak subsidi biaya perawatan.

7. MODUL LABORATORIUM :
* Standar pemeriksaan Laboratorium * Data pemeriksaan Laboratorium * Laporan Hasil Pemeriksaan * Kode Test dan Nilai Normal * Mencetak Buku Besar Pemeriksaan * Mencetak kertas kerja * Data Kegiatan Harian * Menerbitkan Rekap Pemeriksaan Laboratoriun * Menerbitkan Rekap Pendapatan Lab * Menerbitkan Rekap Kunjungan Per Jenis Tarif Pasien * Menerbitkan Rekap kunjungan Per Kelas Tarif Pasien * Menerbitkan Laporan Buku Harian Kegiatan * Menerbitkan Laporan Harian Pendapatan * Menerbitkan Laporan Bulanan Kegiatan.

8. MODUL RADIOLOGI, MAMMOGRAFI, CT-SCAN
* Purchasing * Receipt order * Data Film * Label Amplop * Data Filter Film * Laporan Inventory Film * Laporan Hasil Pemeriksaan * Hasil Pemeriksaan * Data Kegiatan Harian * Menerbitkan Rekap Pemeriksanaan Laboratorium * Menerbitkan Rekap Pendapatan Lab * Menerbitkan Rekap Kunjungan Per Jenis Tarif Pasien * Menerbitkan Rekap Kunjungan Per Kelas Tarif Pasien * Menerbitkan Laporan Buku Harian Kegiatan * Menerbitkan Laporan Harian Pendapatan * Menerbitkan Laporanan Bulanan Kegiatan.


9. MODUL KEPEGAWAIAN :
* Formasi Jabatan, Pangkat, Pegawai * Personil ( Keterangan, Pendidikan, Pekerjaan, * Penghargaan, Pengalaman, Keluarga, Organisasi) * Penilaian (Daftar Penilaian, DP3, Sangsi) * Presensi * Pengembangan / Pelatihan * Mutasi Pegawai (Kenaikan pangkat, Mutasi Jabatan, Mutasi instansi) * Pemberhentian * Laporan Kepegawaian * Penerimaan Pegawai * Pengangkatan CPNS * Pengangkatan PNS * Penugasan Bagian Pegawai * SMF Pegawai * Jabatan Pegawai * Kepangkaran dan Gaji * Pendidikan Pegawai Formal * Pendidikan Pegawai Non Formal * Absensi Pegawai * Penilaian Pegawai * Penghargaan dan Hukuman * Perjalanan Dinas * Pengalaman Luar Negeri * Penguasaan bahasa * Pengalaman Kerja * Pengalaman Organisasi * Surrat Menyurat Lain * Data Keluarga * Menerbitkan Rekap Data Pegawai * Pemberhentian Tunjangan Anak * Urutan Jabatan Struktural * Urutan Kepangkatan * Kenaikan Pangkat Reguler * Kenaikan Gaji Berkala * pengajuan Angka Kridet * Prosentase Absensi * Keompok Usia Pegawai * Kelompok Tingkat Pegawai * Pensiun Pegawai * Laporan RL 4 * Daftar Urut Kepegawaian * Surat Kenaikan Gaji Berkala * Daftar CPNS * Daftar PNS * Daftar Dokter * Daftar Pegawai * Menerbitkan Lap Kenaikan Pangkat * Menerbitkan Lap Kepangkatan PNS * Menerbitkan Lap Kepangkatan CPNS * Riwayat Jabatan * Riwayat Pendidikan * Riwayat Kepangkatan * Riwayat Pekerjaan .

10. MODUL AKUNTANSI dan KEUANGAN :
* Penyusunan Anggaran (RASK) * Penetapan Anggaran (DASK) * Rancangan Perubahan Anggaran * Penetapan Peruabahan Anggaran * Buku Jurnal * Buku Besar * Referensi (Lokasi, Unit, Pejabat, Kode Rekening) * Administrasi * Laporan Keuangan * Laporan Rugi Laba (Accrual Base) * Laporan Neraca * Laporan Perubahan Modal * Informasi Anggaran Periode Finansial * Informasi RAPBD * Informasi APBD * Informasi APBD Perubahan * Informasi Realisasi Anggaran * Pengesetan Periode Finansial * RAPBD * Buku Kas Umum yang Meliputi : * Penerimaan SPMU * Penjualan Unit Inventory * Penerimaan Lainnya * Penggajian Pegawai * Pembayaran Tagihan * Pembayaran Jasa Medis * Pembayaran Tagihan Lainnya * Buku Bantu * Realisasi Anggaran * Dapat Memberikan Analisa yang meliputi: * Per Kode Perkiraan * Per Rencana Anggaran * Pendapatan Penjualan * Penyerapan Anggaran * Pembayaran Tagihan * Pembayaran Gaji * Menerbitkan Laporan Kode Perkiraan * Menerbitkan Laporan Periode Finansial * Menerbitkan Laporan RAPBD * Menerbitkan Laporan APBD * Menerbitkan Laporan Perubahan APBD * Menerbitkan Laporan Perhitungan Jasa Medis * Menerbitkan Laporan Penerimaan SPMU * Menerbitkan Laporan Penjualan Unit Inventory * Menerbitkan Laporan Penerimaan Lain * Menerbitkan Laporan Pengeluaran Pembelian Unit Gizi * Menerbitkan Laporan Pengeluaran Pembelian Unit Inventory * Menerbitkan Laporan Pengeluaran Jasa Medis * Menerbitkan Laporan Pengeluaran Gaji Pegawai * Menerbitkan Laporan Pengeluaran Lain * Menerbitkan Laporan Buku Kas Umum * Menerbitkan Laporan Buku Bantu * Menerbitkan Laporan Realisasi Belanja * Transaksi Pembayaran Rawat Jalan, Rawat Inap, Instalasi Penunjang * Menerbitkan Klaim Tagihan Perusahaan * Menerbitkan Pengajuan Klaim * Penerimaan Klaim * Pengajuan Klaim JPS * Penerimaan Klaim JPS * Validitas Transaksi Harian * Menerbitkan Laporan Anggaran : APBD Dll * Menerbitkan Laporan Pendapatan Transaksi Harian * Pengelompokan Tagihan Rawat Inap * Menerbitkan Laporan Klaim Pengajuan, Pendapatan, DLL * Data Tindakan Perdokter (Detail) * Data Tindakan Per SMF (Detail) * Data Tindakan Perdokter (Rekapl) * Data Tindakan SMF (Rekap) * Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Rawat Inap Per Dokter * Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Rawat Jalan Per Dokter * Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Darurat Inap Per Dokter * Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Rawat Medical Chek Up Per Dokter * Menerbitkan Rincian Visite Rawat Inap Per Dokter * Menerbitkan Rincian Tindakan Rawat Inap Per Dokter * Menerbitkan Rincian Tindakan Operasi Per Dokter * Menerbitkan Rincian Tindakan Anastesi Per Dokter * Menerbitkan Rincian Tindakan Bersalin Per Dokter * Menerbitkan Rincian Tindakan Bersalin Per Dokter * Menerbitkan Rincian ODS Dari Rawat Inap Per Dokter * Menerbitkan Rincian ODS Dari Rawat Jalan Per Dokter * Menerbitkan Rincian ODS Dari Gawat Darurat Per Dokter * Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Rawat Inap Per SMF * Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Rawat Jalan Per SMF * Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Rawat Darurat Per SMF * Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Medical Chek Up Per SMF * Menerbitkan Rincian Visite Rawat Inap Per SMF * Menerbitkan Rincian Tindakan Rawat Inap Per SMF * Menerbitkan Rincian Tindakan Operasi Per SMF * Menerbitkan Rincian Tindakan Anastesi Per SMF * Menerbitkan Rincian Tindakan Bersalin Per SMF * Menerbitkan Rincian ODS Dari Rawat Inap Per SMF * Menerbitkan Rincian ODS Dari Rawat Jaln Per SMF * Menerbitkan Rincian ODS Dari Gawat Darurat Per SMF * Menerbitkan Rincian Tindakan Rawat Darurat Per SMF.

11. MODUL GIZI:
* Pembelian bahan * Penerimaan bahan di gudang / Dapur * Pemakaian bahan * Standar pemakaian bahan per menu * Order menu per bangsal* Pemeliharaan diet pasien * Pencetakan label makanan pasien * Laporan stok bahan dapur / gizi * Laporan mutasi order dan pemenuhan * Laporan realisasi dan standar pemakaian bahan.

12. MODUL INVENTARIS / BARANG MILIK NEGARA :
* Standarisasi* RKBU / RKPBU * RTBU / RTPBU * Pengadaan Inventaris * Kartu Inventarisasi Barang (KIB) * Kartu Inventarisasi Ruang (KIR) * Mutasi Penghapusan Barang * Mutasi Pelepasan Hak * Mutasi Pinjam Pakai * Mutasi Penyewaan * Mutasi Pengguna Usahaan * Mutasi Swadana* Mutasi Master Barang * Laporan Inventaris per Bagian * Laporan Penyusutan (Accrual Base).

13. MODUL BINATU/LAUNDRY (ISS)
* Standarisasi Linen * Pengadaan Linen * Kartu Inventarisasi Linen per Ruang (KIL) * Distribusi Linen Kotor * Distribusi Linen Bersih * Mutasi Penghapusan Barang * Mutasi Penyewaan Linen * Mutasi Laundry Non Pasien * Mutasi Master Barang * Laporan Inventaris per Bagian * Laporan Pendapatan Sewa Linen * Laporan Status Barang Linen * Laporan Kerusakan Barang Linen.


14. MODUL DATA MASTER dan UTILITY :
* Setting printer code* Modifikasi data master : o Tabel/daftar pasien o Tabel/daftar kamar o Tabel/daftar tarif o Tabel/daftar instalasi o Tabel/daftar dokter o Tabel/daftar diagnosa o Tabel/daftar SAK o Tabel/daftar account o Tabel/daftar barang o Tabel/daftar supplier o Tabel/daftar debitur o Tabel/daftar apotik * Menambah password * Merubah password * Menghapus password* Modifikasi system value * Proses back up file * Kalender * Kalkulator * Jam * Data historis pasien * Rubah password user * Rubah hak akses user * Data-data User * Daftar Modul * Pemeliharaan Data Medis * Pemeliharaan Data Daerah * Pemeliharaan Data Kamar * Pengembalian Pasien Keluar : Rawat Jalan, Rawat Inap, Rawat Darurat * Penghapusan Data Pasien : Rawat Jalan, Rawat Inap, Rawat Darurat * Perubahan Data Shif Tanggal Pasien Rawat Inap * Pengubahan Rincian Pasien Rawat Inap * Pengembalian Pasien Ke Bangsal Sebelumnya * Pengembalian Rincian Sudah Di bayar * Print tagihan Rawat Inap * Pemindahan RM Double * Pemindahan ICD Double * Penghapusan RM * Penghapusan ICD-X.

10.41

    FASILITAS PELAYANAN

    RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu menyediakan fasilitas pelayanan medis serta didukung oleh sumber daya manusia yang professional, berpengalaman dan handal. Fasilitas pelayanan medis tersebut adalah sebagai berikut :

      • g1INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)

    Merupakan unit RS yang memberikan perawatan pertama kepada pasien. Unit ini dipimpin oleh seorang dokter jaga dengan tenaga dokter ahli dan berpengalaman dalam menangani PGD ( Pelayanan Gawat Darurat ), yang kemudian bila dibutuhkan akan merujuk pasien kepada dokter spesialis tertentu.

      • g2POLIKLINIK/INSTALASI RAWAT JALAN
      • Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
      • Poliklinik Anak
      • Poliklinik Penyaki Dalam
      • Poliklinik Penyakit Syaraf
      • Poliklinik Bedah
    • Bedah Umum
    • Bedah Orthopedhi
      • Poliklinik Mata
      • Polliklinik Telinga, Hidung dan Tenggorokan (THT)
      • Poliklinik Penyakit Paru
      • Poliklinik Jantung
      • Poliklinik Kulit dan Kelamin
      • Poliklinik Gigi dan Mulut
      • Poliklinik Gizi

    • FASILITAS PENUNJANG MEDIK
        • 2Laboratorium

    FASILITAS YANG ADA :
    SEDERHANA

    Hematologi : Darah Lengkap, Hemoglobin, Erithosit, Lekosit, LED, Retikulosit, Thrombosit, Hitung Jenis, Gambaran Darah Tepi, Malaria, Golongan Darah.

    Urine : Urine Lengkap, PH, Albumin, Reduksi, Bilirubin, Urobilin, Sedimen

    Feces Lengkap
    Sputum Prof.BTA/ZA
    Sekret Pref.Gram/GO
    SEDANG

    Serologi : Widal, VDRL, Plano Test

    Fungsi Hati : Bilirubin Total, Bilirubin Direck, Alkali Phospatase, SGOT, SGPT, Total Protein, Albumin

    Gula Darah : Kadar Gula Puasa, Kadar Gula 2 Jam PP, Kadar Gula Sesaat

    Lemak Darah : Total Kolesterol, HDL Kolesterol, LDL Kolesterol

    Fungsi Ginjal : Ureum, Sorum Creatinin, Uric Acid

        • TREADMILL

    Treadmill merupakan alat uji latih jantung dengan beban untuk melihat perubahan rekaman EKG saat jalan/lari, sehingga dapat diketahui penyempitan pembuluh darah koroner yang menyebabkan nyeri dada, adanya gangguan irama jantung serta dapat mengetahui jenis olah raga yang aman bagi seseorang.

        • ENDOSCOPY

    Merupakan klinik yang banyak diminati oleh pasien dikarenakan kegunaannya sebagai alat bantu diagnosa sekaligus sebagai alat untuk teraphy. Selain untuk Gastroscopy dan Kolonoscopy, klinik ini juga dapat melakukan Sclerosing pada pasien hemoroid.

        • FISIOTERAPHY

    Kelengkapan alat yang dimiliki seperti Infra Red Radiation, Short Wave Diathermy, Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation, Ultra Sound serta Traksi. Dengan lengkapnya alat ditunjang oleh waktu layanan yang panjang serta fisoterapis yang andal

        • CT SCAN

    CT Scan ( Computerized Tomography Scanning ) type Helical merupakan alat yang mampu mendeteksi kelainan-kelainan organ di seluruh tubuh baik di kepala, dada, perut serta anggota tubuh pasien dengan cepat dan tingkat akurasi yang tinggi.

    3


    .
    Dengan alat ini dapat diketahui kelainan-kelainan yang tidak dapat dideteksi oleh alat rontgen biasa ataupun USG, seperti tumor otak ataupun tumor hati.

        • INSTALASI FARMASI (APOTEK)

    4


    Didukung tenaga profesional yang mampu melayani resep obat dalam waktu paling lama 15 menit Instalasi Farmasi RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu melayani anda dalam 24 jam, baik untuk emergency maupun pasien rawat inap

        • INSTALASI SARANA

    5


        • RADIOLOGI

    5

    Unit Radiologi RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu yang buka 24 jam memiliki alat X-Ray, USG ( Ultra Sono Graphy ) Doppler, Flouroscopy, Panoramic, CT Scan ( Computerized Tomography Scanning ) dan ESWL( Extracorporal Short Wave Lithotripsy).


        • ELEKTROCARDIOGRAPGY (EKG)

    Adalah alat rekam jantung untuk mengetahui bagaimana aktifitas listrik jantung pasien

        • KAMAR OPERASI

    6


    Pasien yang akan menjalani operasi besar kami anjurkan untuk masuk rumah sakit 12 jam sebelum operasi dilaksanakan dan operasi kecil 6 jam sebelum operasi. Tujuannya agar persiapan operasi yang dilakukan dapat sebaik mungkin. Bagi pasien yang berumur diatas 35 tahun dianjurkan sudah melakukan konsultasi ke dokter jantung atau interne dan pemeriksaan lain sebelum masuk rumah sakit.
    6


        • HAEMODIALISA (CUCI DARAH)

    6

    Instalasi haemodialisa RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu memiliki 7 unit mesin haemodialisa fresenius, dengan sistem komputerisasi, lengkap dengan pengolahan air (service osmosis) yang aman dan berkualitas bagi pasien yang menjalani cuci darah.


    Instalasi ini membantu penderita gagal ginjal terminal untuk dapat mempertahankan kehidupan dan kesejahteraan pasien hingga fungsi ginjalnya pulih kembali.

    • UNIT PERAWATAN INTENSIF

    ICU / ICCU
    67


    Unit Perawatan Intensif RS Husada telah beroperasi selama 30 tahun yang diajarkan oleh tenag medis profesional dengan peralatan yang lengkap untuk praktek kedokteran intensif yang optimal. Peran aktif Unit Perawatan Intensif dalam memberikan layanan terbaik telah memungkinkan pasien – pasien yang terancam jiwanya untuk dapat dicegah dari kematian dini dan kecacatan total.
    Memiliki serangkaian fasilitas penunjang lengkap, mulai dari tempat tidur(ICU 8 bed dan ICCU 6 bed) berikut piranti medis, beraneka ragam instrumen terkait, PICU, ABPM, X- Ray, laboratorium 24 jam, Unit Kateterisasi 24 jam, Ekhokardiografi dan USG.



    BAB II
    PROGRAM KERJA DAN HASIL PELAKSANAANNYA

    • Pelayanan Rawat Jalan

    Pemanfaatan pelayanan rawat jalan dapat dilihat dari grafik kunjungan rawat jalan yang berkunjung pada 15 poliklinik spesialis RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu di bawah ini :
    7

    Pelayanan Rawat Inap

    Pemanfaatan pelayanan rawat inap dapat dilihat dari angka kunjungan dan jumlah hari perawatan di ruang rawat inap RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu seperti tabel berikut ini :
    7

    Dari dapat tersebut diatas terdapat penurunan kunjungan pasien rawat inap dari...............kunjungan pada tahun 2005 menjadi................kunjungan pada tahun 2006, hal ini disebabkan oleh turunnya angka kunjungan pasien dengan kartu sehat sehingga mempengaruhi turunnya pemanfaatan tempat tidur (BOR) dari ......% menjadi ...........%, sedangkan rata-rata lama hari perawatan (LOS) dari tahun ketahun tidak terlihat adanya perubahan yang berarti.
    Pada tahun 2006 terjadi peningkatan kunjungan pasien rawat inap dibandingkan dengan tahun 2005 hal ini menunjukkan adanya kepercayaan masyarakat terhadap mutu pelayanan di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, sedangkan kunjungan pasien umum dan pasien askes tidak terjadi perubahan yang bermakna antara tahun 2004 dan 2005. pemanfaatan tempat tidur pada tahun 2006 terjadi peningkatan, untuk lebih jelas dapat dilihat pada grafik berikut ini :
    GAMBAR GRAFIK (BELUM DIBUAT KARENA BELUM ADA DATA)

    • Instalasi Gawat Darurat

    Pelayanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan pelayanan gawat darurat medik baik bedah maupun bedah yang dilakukan setiap hari selama 24 jam. Para medis yang ditugaskan di IGD diupayakan paramedis yang telah mendapat pelatihan atau pendidikan ke gawat daruratan. Pelayanan kegawat daruratan medik dapat digambarkan dari kunjungan pasien IGD di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu yang dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
    GAMBAR GRAFIK (BELUM DIBUAT KARENA BELUM ADA DATA)

    • Instalasi Kamar Bedah

    Kegiatan di Instalasi kamar bedah di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu dari tahun ke tahun mengalami peningkatan seiring dengan mulai terpenuhinya kelengkapan peralatan dan bertambahnya tenaga dokter spesialis bedah dan bedah orthopedhi, berikut ini adalah gambaran kegiatan kamar operasi di kamar bedah dengan kategori operasi, sedang dan kecil dari berbagai bidang spesialis, dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
    GAMBAR GRAFIK (BELUM DIBUAT KARENA BELUM ADA DATA)

    • Pelayanan Haemodialisa (Cuci Darah)

    Pelayanan haemodialisa dimulai sejak awal tahun 2003 dengan menggunakan 2 unit mesin cuci darah yang diadakan pada tahun 2002. dengan bertambahnya pasien yang memerlukan cuci darah, maka pada tahun ...........melalui dana ABT APBD tahun .........dianggarkan pengadaan sebanyak................unit mesin cuci darah.
    Dengan.............unit mesin cuci darah dapat melayani 50 orang dengan kunjungan 3020 kali pada tahun 2005. dengan ..........unit mesin cuci darah belum dapat melayani seluruh pasien gagal ginjal di propinsi Bengkulu dan sekitarnya. Pada tahun 2006 bangunan gedung khusus haemodialisa dapat menampung mesin cuci darah sebanyak 10 unit sehingga diharapkan seluruh pasien gagal ginjal yang ada di propinsi Bengkulu dan sekitarnya dapat dilayani di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu.

    • Pelayanan Kefarmasian/Apotek

    Pelayanan kefarmasian RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu selain menyelenggarakan pelayanan bahan habis pakai kepada unit-unit pelayanan RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu juga menyediakan pelayanan obat-obatan untuk pasien baik rawat jalan maupun rawat inap. Untuk memperlancar pelayanan obat-obatan pada pasien telah dibentuk DEPO-DEPO di IGD, rawat inap, rawat jalan, kamar operasi, ICU/ICCU. Dengan dibentuknya depo-depo tersebut ternyata telah dapat meningkatkan penerimaan apotek sebesar Rp......................

    • SIM-RS

    Dalam era reformasi serta menyambut era globalisasi diperlukan transparansi disegala bidang. Untuk itu diperlukan adanya informasi yang cepat, tepat dan akurat baik digunakan untuk mengambil keputusan pada tingkat pimpinan maupun informasi yang diperlukan oleh masyarakat maupun instansi lain yang terkait. Sejak tahun 1999 sistem informasi di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu telah dimulai dengan menggunakan sistem komputer secara bertahap, yang dimulai dari sistem billing di rawat inap dan pelayanan kartu pasien di rawat jalan, serta sistem informasi pasien rawat inap, meskipun belum berjalan seperti yang diharapkan namun untuk SIM-RS tersebut selalu diupayakan perbaikan-perbaikan sistem sehingga tercapai suatu sistem informasi informasi yang optimal.
    Guna menyebarkan luaskan informasi tentang RSUD DR. M. Yunus Bengkulu pada tahun 2003 RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu telah memiliki WebSIte yang dapat digunakan oleh masyarakat luas guna memperoleh informansi tentang pelayanan dan hasil-hasil RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu.

    • Akreditasi

    RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu pada tahun pada tahun 1999 telah mendapat sertifikasi akreditasi rumah sakit type B untuk 5 pelayanan, namun dengan terjadinya gempa bumi pada bulan Juni 2000 sudah layaknya setifikasi akreditasi ini ditinjau kembali bersama dengan 7 pelayanan lainnya. Persiapan 12 akreditasi pelayanan dimulai tahun 2003 dengan kegiatan persiapan berupa penyusunan protap, studi banding, melengkapi sarana dan prasarana pelayanan. Pada akhir tahun 2004 telah diadakan penilaian dari tim KARS pusat dan dari hasil penilaian tersebut RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu telah Terakreditasi Penuh Tingkat Lanjut yang berlaku dari tanggal 18 Januari 2005 s/d 18 Januari 2008.

    • Program Kompensansi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak Bidang Kesehatan (PKPS – BBM Bid Kes)

    Melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1086/MenKes/SK/IX/2001 dan surat edaran Direktorat Jenderal Anggaran Nomor : SE-129/A/2001, program JPS-BK dilengkapi dengan program Penanggulangan Dampak Pengurangan Subsidi Energi Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial (Program PD-PSE BK dan KS), dengan dikeluarkannya program PD-PSE tersebut kelompok miskin dan tentan tetap dapat menikmati haknya untuk mendapat pelayanan kesehatan. Sejak tahun anggaran 2002 program tersebut menjadi program pengurangan subsidi bahan bakar bidang kesehatan (PKPS-BBM Bid Kes) masih melayani pengguna kartu sehat, namun sejak bulan Agustus 2002 pengguna kartu sehat yang berobat ke RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu hanya mendapatkan pembebasan biaya meliputi biaya perawatan, makan, pemeriksaan labor, pemeriksaan radiologi, operasi dan tindakan-tindakan lainnya sedangkan obat dibebankan pada pasien, hal ini disebabkan tidak sesuainya alokasi dana dengan jumlah pasien yang dilayani baik di rawat jalan maupun rawat inap.
    Kegiatan program PKPS-BBM Bid Kes di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu

10.34

Pengantar


Sebagai rumah sakit swadana dan rumah sakit rujukan tertinggi di propinsi Bengkulu sudah selayaknya semua pihak ikut membantu dan memberikan solusi tentang kasus-kasus maupun permasalahan-permasalahan yang terjadi di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Dengan adanya atensi maupun perhatian dari semua pihak terhadap program-program yang telah ataupun ditetapkan baik oleh Pemerintah Daerah, DepKes maupun intern RSUD Dr.M. Yunus Bengkulu, maka mutu pelayanan akan segera dapat ditingkatkan sehingga masyarakat merasa nyaman dan aman untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu yang akhirnya akan terwujud Bengkulu sehat 2010. Meskipun laporan ini jauh dari sempurna namun diharapkan laporan ini dapat memberikan masukkan kepada semua pihak demi perbaikan dan kemajuan RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu.
Sebagai ucapan terima kasih saya kepada jajaran struktural maupun fungsional, Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat dan pihak-pihak lain yang terkait kami mengucapkan banyak terima kasih atas dukungannya dan rasa hormat yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah telah mendukung pelaksanaan program-program dan kegiatan dalam rangka pelaksanaan pelayanan di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu.

Bengkulu, JUNI 2007
Direktur

10.33

    Tujuan Umum

    Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari Tujuan Nasional. Untuk itu RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu sebagai pusat rujukan tertinggi di Propinsi Bengkulu diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan paripurna bagi masyarakat melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan mutu yang terbaik dan biaya yang terjangkau.

    Tujuan Khusus

    • Meningkatkan manajemen profesional dalam rangka mewujudkan pelayanan prima
    • Meningkatkan jaringan pemasaran untuk meningkatkan pendapatan Rumah sakit
    • Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menanggulangi sebagian biaya pelayanan kesehatan di rumah sakit
    • Mengembangkan rumah sakit sebagai pusat penelitian dan pendidikan di bidang kesehatan
    • Melengkapi sarana dan prasarana rumah sakit dengan standar
    • Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit